Sebelum menikah semua tentu memiliki bayangin tersendiri tentang rumah tangga.

Ingin dibawa kemana, dan menjadi keluarga seperti apa.

Ada yang ingin hidup damai tanpa banyak polemik, tak perlu kaya raya. Cukup dengan keluarga kecil yang harmonis.

Tapi ada juga yang begitu berhasrat menjadi kaya raya, hingga meluangkan waktu bersama keluargapun terasa begitu sulit.

Namun bagi Jui, seorang wanita yang tinggal dipingiran Tiongkok ini.

Harapan kecilnya hanyalah memiliki seorang anak.

Ia menikah usia 20 tahun dengan Ase pemuda desa sebelah yang terkenal rajin bekerja dan sangat baik.

Dilansiri dari Eberita.org, kini Jui sudah 8 tahun menikah menginjak usia 28 tahun tapi harapan itu belum juga terwujud.

Banyak ejekan, sindiran dari keluarga dan tetangga yang menjadi bahan candaan sehari-hari saat ia keluar.

Ia merupakan istri yang setia, ia juga membantu suaminya Ase dengan bekerja hingga untuk urusan ekonomi keluarganya terbilang cukup.

Ase pun hanya bisa diam saja ketika soal anak itu kembali menjadi tanya besar dalam keluarga mereka.

Hingga suatu hari, pukul 1 dini hari Jui terbangun dari tidur dan melihat suaminya menangis.

Sekalipun ia tak pernah melihat pemandangan ini.

Ase yang terkenal kuat menangis disudut kamar mereka.

Saat diajak bicara, Ase mengaku jika dirinya merasa bersalah lantaran belum juga bisa memberikan keturunan pada Jui.

Tapi Jui juga merasa bersalah, ia menganggap dirinyalah yang tak subur.

Keesokan harinya, Ase mengajak suaminya untuk kedokter menanyakan bagaimana solusi agar mendapatkan keturunan.

Saat hasil keluar, Ase langsung murung karena ia baru sadar jika dirinya mandul.

Istrinya begitu sehat dan akan mudah mendapatkan anak.

Seminggu pasangan itu saling diam dirumah, Jui juga merasa terpukul dengan hasil pemeriksaan tersebut.

Pas satu minggu, akhirnya Ase memberanikan diri bicara.

Ia menawarkan sebuah solusi yakni sebuah perselingkuhan.

Jui tak percaya dengan kalimat yang diucapkan suaminya tersebut.

Sebagai istri setia, tak pernah sedetikpun ia berpikir untuk selingkuh apalagi mendapatkan anak dari pria lain.

Meski suami mandul, Jui merasa inilah nasib hidupnya dan ia akan sabar dengan takdir itu.

Namun bagi Ase, agar Jui merasa bahagia dan menjadi wanita sempurnah satu jalanya adalah dia melakukan hubungan intim dengan pria lain.

Berdebat panas dengan solusi itu, akhirnya Jui mengalah dan bisa menerima asal pria itu suaminya sendiri yang mencarikan.

Tiga hari kemudian, Ase mengatakan sudah mendapatkan pria yang tepat.

Pria itu adalah atasannya di perusahaan.

Setelah melakukan perbicangan panjang bertiga akhirnya kesepakatan diambil.

Ase hanya meminta bosnya menghamili istrinya dan itu akan dianggap sebagai anak mereka.

Pas di hari libur bekerja, malam hari akhirnya bosnya itu datang kerumah.

Panas rasanya dada Ase memikirkan perselingkuhan yang dilakukan didepan matanya, atas idenya dan meminta agar istrinya hamil.

Ini sungguh menyakitkan, tapi 8 tahun tak memiliki anak baginya jauh lebih menyakitkan.

Hingga akhirnya istrinya melakukan itu dengan bos Ase, sekitar satu bulan benar saja Jui dinyatakan positif hamil.

Ase senang sekaligus sedih atas kehamilan itu.

Sampai sembilan bulan, akhirnya anak itu lahir berjenis kelamin perempuan.

Namun kejadian pasca melahirkan malah membuat geger Ase dan Jui.

Bayi itu dinyatakan sakit dan memerlukan transfusi darah. Tapi pas dicek golongan darahnya B sama seperti dirinya. Padahal istrinya berdarah O sama dengan bosnya.

Dengan banyak pertanyaan, bayi mungil itu kemudian dicek dna agar tahu siapa sebenarnya ayahnya lantaran selama bosnya menggauli Jui. Ase pun sering kali melakukannya terlebih dahulu.

Mata Ase langsug melotot, ternyata itu anaknya dan itu artinya tidak mandul seperti kata dokter.

Ia sangat senang dengan kabar ini, sekaligus menyesal mengapa sampai ikhlas membiarkan bosnya menggauli istrinya.

Sumber : sriwijaya

ARTIKEL VIRAL . . . . .

Please Share . . . :)