Masih ingat dengan kasus video porno anak dan perempuan dewasa.
Video yang menampilkan seorang bocah dengan perempuan dewasa itu, mendadak viral.
Bagaimana tidak, ternyata video itu sengaja diproduksi demi memuaskan hasrat seorang pemesan kaya yang berfantasi dengan adegan seks tersebut.
Kini setelah kasusnya ditangani dan pemeran wanita sudah ditahan di Lapas Sukamiskin, Bandung.
Kejadian tak terduga malah terjadi.
Perempuan pemeran video itu diketahui melahirkan di dalam Lapas.
Bocor! Akhirnya Doa Balajaer Terkabul, Ayu Ting Ting & Ivan Gunawan Tunangan. Cincin Ini Buktinya
Dilansir tim Sripoku.com di Kompas, Bidan Lapas Wanita Sukamiskin Nurhasmah, menyebut anak yang dilahirkan S, wanita tersangka pembuatan video porno anak lelaki dengan wanita dewasa, pada Minggu (4/2/2018) lalu merupakan anak yang ke-11.
“Iya itu anak ke-11,” kata Nurhasmah di Lapas Wanita Sukamiskin, Jalan Pacuan Kuda, Kota Bandung, Rabu (7/2/2018) sebagaimana dikutip TribunSolo.com dari Kompas.com.
Bayi yang Dilahirkan Tersangka Pembuatan Video Porno Bandung adalah Anak ke-11
Nurhasmah menjelaskan, tersangka S tiba di Lapas Wanita Sukamiskin Bandung pada tanggal 29 Januari 2018.
Sebelumnya, Nurhasmah meminta tersangka yang tengah hamil untuk diperiksa lagi.
Lalu tanggal 27 Januari, tersangka diperiksa ultrasonografi atau USG guna mengetahui usia kehamilan.
“Saya minta sebagai bidan yang hamil diperiksa ulang karena menurut keterangan sudah diperiksa oleh petugas Polda Jabar, lalu saya periksa ulang,” jelasnya.
Nurhasmah, yang saat itu tengah berada di luar lapasl, ditelepon pimpinannya untuk segera datang ke Lapas Wanita.
Sebab, tersangka S sudah mengalami mulas-mulas.
Tersangka S pun melahirkan secara normal pada Minggu (4/2/2018) sekitar pukul 17.27 WIB.
Bayinya memiliki bobot 2,2 kilogram dan panjang 39 cm.
Menurutnya, kondisi bayi dalam keadaan kurang baik lantaran plasenta tali pusarnya sudah layu dan kecokelatan, dan lemak yang menempel di sekitar bayi berwarna kuning.
“Memang bayi segera menangis, namun setelah itu kurang baik.”
“Sebelum dirujuk kami sudah memasang oksigen, setelah tubuhnya membaik baru dirujuk ke rumah sakit dengan berat badan rendah,” jelasnya.
Menurutnya, tersangka S ini terbilang pasien yang bandel.
Istimewa
Reka ulang adegan video porno.
Sebab, saat tengah hamil tua di tahanan Lapas Wanita Sukamiskin, dia enggan meminum obat penambah darah yang disediakan bidan lapas.
Obat tersebut disediakan guna persiapan tersangka dalam menjalani persalinan.
Seperti diketahui, tersangka S ini merupakan ibu dari seorang anak lelaki yang bernama Dn.
Pada saat pembuatan video porno di sebuah hotel di Bandung itu, tersangka S hadir di lokasi lantaran ditelepon oleh F, sutradara sekaligus pembuat video porno itu.
Mirisnya, S bahkan menyuruh anaknya, Dn untuk berbuat asusila.
Saat ditangkap oleh Polda Jabar, tersangka S ini dalam keadaan hamil tua, hingga akhirnya melahirkan di Lapas Wanita Sukamiskin Bandung.
Ini kronologis Lengkap Pembuatan Video Porno Bocah dan Perempuan Dewasa
Video mesum tante vs keponakan
Setelah melakukan penelusuran, Polisi berhasil mengamankan tersangka pembuat video bocah dengan perempuan dewasa.
Pelaku bernama Muhamad Faisal Akbar bertugas sebagai sutradara, perekam dan yang menjual video, bekerja sama dengan Sri Mulyati.
Sri Mulyati bertugas merekrut pemeran perempuan, yakni Imelda Oktavianie dan Apriliana. Selain menjadi pemeran, kedua perempuan itu pun bertugas merekrut anak. Kemudian didapatkan tiga anak berinisial DN (9), SP (11) dan RD (9).
Kronologi pembuatan dua video itu bermula ketika pemeran video dan sutradara pertama kali bertemu di sebuah hotel di kawasan Dago, diinisiasi oleh Ismi, selaku penghubung.
Setelah itu mereka bertemu kembali sebanyak tiga kali di waktu yang berbeda.
Pertemuan pertama, Apriliana dan DN melakukan pengambilan foto di sebuah hotel di kawasan Kiara Condong, Kota Bandung dengan pakaian lengkap oleh Muhamad Faisal Akbar.
Sebelumnya, Apriliana meminta izin kepada orang tua DN untuk membawa si anak jalan-jalan. Atas jasanya, Apriliana mendapatkan imbalan Rp 800 ribu.
Hasil gambar untuk video porno anak dan perempuan dewasa.
Selang beberapa hari, pertemuan kedua di hotel yang sama, Apriliana dan DN kembali melakukan pengambilan gambar. Bedanya, mereka difoto hanya mengenakan pakaian dalam dan berpose berpelukan serta berciuman. Apriliana kembali mendapatkan imbalan Rp 800 ribu, sedangkan DN diberi Rp 300 ribu.
Sekira bulan Mei, ketiganya bertemu kembali untuk melakukan perekaman video. Ketika berada di kamar hotel, DN menangis karena enggan melakukan adegan yang disuruh.
“Karena si anak masih menangis, tersangka pembuat video menyuruh APR menelepon ibunya (inisial Sus) untuk datang ke kamar,” ujar Agung.
Karena masih enggan melakukan adegan, Muhamad Faisal Akbar kemudian menyuruh Sus mencari teman DN untuk ikut menemani adegan. Akhirnya, Sus membawa SP yang merupakan teman DN datang ke kamar hotel.
Kedua anak dipaksa untuk melakukan adegan ranjang. Bahkan, sang ibu dari DN menyaksikan di dalam kamar hotel. Setelah selesai, pemeran wanita mendapat imbalan Rp 1 juta, DN mendapat Rp 300 ribu dan SP mendapat Rp 100 ribu.
Video kedua, melibatkan Imelda dengan bocah berinisial RD di sebuah hotel di kawasan Jalan Supratman, Kota Bandung.
Sebelum menuju hotel, Imelda datang ke rumah Sri Mulyati yang sudah siap bersama bocah berinisial RD dan sang ibu, HER. Mereka kemudian meluncur ke hotel menggunakan taksi online.
Adegan persetubuhan diawali dari balkon, kamar tidur dan kamar mandi. Ketika video direkam, orangtua RD menunggu di lobby hotel. Setelah video selesai direkam, Sri Mulyati mendapat imbalan sebesar Rp 1,5 juta, RD dan ibunya mendapat Rp 500 ribu, sedangkan Imelda mendapat Rp 1 juta.